Kamis, 19 Februari 2015

Using Performance Measures for Federal  Budgeting: Proposals and Prospects


From: The Journal of Public Budgeting & Finance (winter 1993) 
By: Philip G Joyce

The Summary
By: Risman


Sistem politik, media masa, dan masyarakat umum telah lama menaruh perhatian serius terhadap permasalahan yang diisukan oleh Public Administration Community yaitu permasalahan pengukuran kinerja pemerintahan USA. Walaupun pada awalnya sangatlah sulit untuk menjelaskan bagaimana dapat dilakukan suatu pengukuran kinerja pemerintahan. Namun dengan adanya alasan yang kuat tentang pentingnya suatu pengukuran kinerja bagi pemerintahan, maka kemudian dilakukan study tentang pengukuran kinerja dimaksud. Adapun alasan yang kuat akan pentingnya pengukuran kinerja pemerintahan dimaksud adalah sebagai berikut:

  1. Bahwa suatu pengukuran kinerja yang salah akan menghasilkan informasi yang salah pula bagi pengambil kebijakan sehingga dapat menghasilkan keputusan yang salah. Menggunakan suatu cara pengukuran kinerja yang salah maka akibatnya akan lebih baruk dibandingkan dengan kondisi semula saat sebelum dilakukan pengukuran kinerja.
  2. Namun suatu birokrasi pemerintahan tidak akan memberikan kinerja yang baik jika sistem politiknya tidak juga memiliki kapasitas dan memberikan dukungan untuk dilakukannya pengukuran kinerja.

Berdasarkan hal tersebut, maka kemudian The Congressional Budget Office (CBO) USA mencoba melakukan analisa tentang peranan pengukuran kinerja dalam proses penganggaran. Hasilnya adalah sebagai berikut:

  1. Karena sumber daya yang dimiliki terbatas, maka seharusnya menjadikan konggres (legislative) dan pemerintahan yang berkuasa (karena kepentingan politisnya) tidak mengganggu pencapaian program pelayanan public secara maksimal.
  2. Kenyataannya dengan penambahan anggaran yang lebih besar ternyata tidak menjamin untuk tercapainya program secara maksimal. Sebaliknya melalui anggaran yang tersedia sangatlah mungkin untuk dicapai kinerja yang maksimal.
  3. Untuk itu walaupun sumber daya terbatas, penggunaan pengukuran kinerja merupakan alat yang sangat berguna untuk memotivasi para pimpinan dan Sumber Daya Manusia yang dimiliki untuk mencapai target kinerja.
  4. Walaupun pada awalnya target kinerja tidak terukur dengan sangat jelas, tetapi dengan adanya target kinerja tersebut telah dapat memotivasi dari setiap pimpinan dan staf pemerintahan federal untuk berupaya menghasilkan outcomes yang lebih besar dibandingkan dengan output maupun inputnya (efisiensi dan efektivitas) .
  5. Begitupun dengan sistem pengukuran kinerja, pada awalnya mungkin pengukuran kinerja belum dapat dilakukan dengan tepat, untuk itu pengukuran kinerja dapat dilakukan untuk jangka waktu yang lebih pendek terlebih dahulu.
  6. Pengukuran kinerja bagi agency (pemerintahan) harus dapat digunakan dalam proses penganggaran. Oleh karena itu setiap agency harus dapat meningkatkan kemampuannya setiap saat sehingga  dapat melakukan pengukuran kinerja dengan baik dan benar.
  7. Hasil pengukuran kinerja yang baik tersebut dapat digunakan untuk mengembangkan program pelayanan publik. Namun hal tersebut tidaklah cukup untuk dapat mengubah kebijakan. Perubahan kebijakan hanya mungkin dilakukan jika hasil pengukuran kinerja telah digunakan dalam proses pembuatan kebijakan.
  8. Berdasarkan hal tersebut, maka seharusnya pengembangan pengukuran kinerja bagi manajemen pemerintahan lebih penting dibandingkan jika pengukuran kinerja hanya sekedar dijadikan sebagai alat untuk proses alokasi sumber daya yang terbatas.