Mari Belajar dari Studi Kasus Audit Kinerja pada Badan Riset dan
Pengembangan
(National Institute of Biologicals / NIB) India
A Resume, Source:
Performance Audit: A Case of Indian R&D Unit, Dr. Parulian Silaen and Dr.
Shyam Bhati, University of Wollongong, Australia
Oleh: Risman, Universitas Indonesia
Jurnal
sebagaimana judul referensi diatas berisi hasil penelitian yang telah dilakukan
oleh Dr. Parulian Silaen dan Dr. Shyam Bhati, University of Wollongong,
Australia tahun 2009, bertujuan untuk mengetahui alat audit apa yang digunakan dalam
audit kinerja pada organisasi sector public berupa kantor riset dan
pengembangan biologi India (National Institute of Biologicals / NIB) yang kedudukannya
dibawah Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Keluarga (Ministry of Health
and Family Welfare Secretary) India.
NIB
dipimpin oleh seorang direktur yang membawahi lima deputi yaitu: 1)Quality control and development;
2)Training and technical support; 3)Animal production and quarantine;
4)Environment and personnel safety; dan 5)Administration and finance.
Anggaran yang dikelola oleh NIB sebesar Rs. 2,560 million.
Sudah
banyak dibuktikan bahwa audit kinerja berperan penting dalam manajemen sektor
publik. Menurut Smith et al. (1972) audit kinerja memiliki beberapa istilah
seperti audit operasional, audit fungsional, audit manajemen, dan manajemen
audit. Leeuw (1996) mengatakan bahwa audit kinerja mempunyai fungsi untuk
mengaudit terhadap aspek efisiensi dan efektivitas organisasi, dimana melalui
audit keuangan hal tersebut tidak dapat dilakukan sepenuhnya. Menurut Smith et
al. (1972) audit kinerja berbeda dengan audit keuangan karena audit kinerja terkait
secara langsung dengan masalah kebijakan dan prosedur internal manajemen
organisasi.
Audit membutuhkan suatu kriteria atau
ukuran tertentu yang dalam sistem manajemen pengendalian dikenal dengan alat
pengendalian (control tool). Selanjutnya
alat pengendalian dimaksud dalam beberapa literatur dikenal dengan istilah Key Performance Indicator (KPI). Namun,
disisi lain institusi objek penelitian yaitu kantor NIB India mempunyai
karakteristik yang unik/berbeda dibandingkan dengan organisasi publik lainnya
yaitu tugas dan fungsinya melakukan riset/penelitian dan pengembangan biological, dimana hasil pekerjaannya tidak
dapat diprediksi, dan sangat sulit diukur dengan nilai uang, sehingga
memerlukan sistem manajemen pengendalian (control
management) yang juga bersifat khusus.
Untuk itu peneliti mencoba membuat satu
set alat pengendalian (control tools)
untuk mengukur output dan kinerja pekerjaan riset yang telah dilakukan. Dengan
menggunakan alat tersebut maka fungsi audit/pengendalian akan dapat dilakukan dengan
cara pengawasan dan evaluasi terhadap besar kecilnya usaha yang dilakukan diperbandingkan
dengan hasil riset yang di dapat. Menurut
para peneliti, alat pengendalian yang cocok dengan karakterisitik organisasi
NIB terdiri dari 2 (dua) komponen yaitu:
1)
Dimensi (dimension) yang berisi 4 (empat) komponen
yaitu:
a.
Peraturan (directional), yaitu terkait dengan pengukuran
tingkat kepatuhan organisasi terhadap aturan umum yang berlaku seperti terhadap
perencanaan strategis, petunjuk (guidance)
pengambilan kebijakan, dan sebagainya. Dalam hal ini ukuran yang digunakan
bersifat kualitatif.
b.
Birokrasi (bureaucratic), yaitu ukuran yang terkait
dengan Standard of Procedure (SOP),
Quality Control, dan Scheduling seperti PERT, CPM, dan production scheduling, dan
sebagainya. Dalam hal ini ukuran yang digunakan walaupun dapat bersifat
kuantitatif namun cenderung bersifat kualitatif.
c.
Keilmuan (Scientific),
yaitu ukuran yang terkait dengan ide dan inovasi, contoh ukuran yang digunakan adalah
new or improved processes, products or
techniques, patents and patent applications, scientific publications,
membership of professional organisations, dan lainnya. Di dalam kriteria
tersebut ukuran yang digunakan dapat bersifat kualitatif maupun kuantitatif.
d.
Keuangan (Financial), yaitu ukuran terkait segala
hal yang berhubungan dengan nilai uang (bersifat monetary), biasanya menggunakan prinsip-prinsip akuntansi. Contoh ukuran
yang digunakan adalah budgeting, cost effectiveness, standard costs and return
on investment, dan lainnya.
2)
Nilai
Representasi (values of representation)
yang terdiri 3 (tiga) komponen yaitu:
a.
Eksternal (external), yaitu ukuran berupa nilai yang
di dapat dari pihak ketiga diluar organisasi dan biasanya lebih bersifat objektif
dan independen. Contoh ukuran nilai dari pihak ketiga yang sering digunakan
adalah market mechanism untuk
menentukan harga yang wajar atau bid
price pada proses tender, dan sebagainya.
b.
Internal, yaitu
ukuran berupa nilai yang dibuat oleh internal organisasi, biasanya dalam bentuk
standard operating procedures and
policies, standard costs, dan sebagainya.
c.
Nilai sosial
(social values), yaitu ukuran nilai
yang terbentuk dari proses interaksi sosial antar pegawai di internal organisasi.
Ukuran nilai sosial secara nyata biasanya dalam bentuk budaya organisasi.
Berdasarkan
hasil penelitian ternyata kedua jenis alat ukur tersebut diatas yaitu dimensi
dan nilai representasi (dimensios and representation values) beserta
komponen-komponen di dalamnya seperti Peraturan (directional), Keuangan (financial),
Eksternal, Internal, dan sebagainya pada prinsipnya telah dipraktikan oleh
auditor C&AG (Comptroller and Auditor General) India saat mereka mengaudit
laporan pertanggung jawaban dan akuntabilitas Kantor NIB periode laporan 31
Maret 2008, dimana laporan hasil audit tersebut kemudian telah dipublikasikan
oleh C&AG India pada tahun 1992.
Kesimpulan
yang dapat diambil dari hasil penelitian adalah bahwa dalam melakukan audit
kinerja khususnya terhadap unit organisasi yang mempunyai tugas dan fungsi (business process) yang khusus/unik
berupa melakukan riset dan pengembangan (research
and development), maka dapat menggunakan alat ukur (control tools) sebagai kriteria auditnya. Alat ukur dimaksud
terdiri dari dua elemen yaitu: 1)Dimensions
yang terdiri dari empat komponen yaitu directional,
bureaucratic, scientific dan
financial dimension, dan 2)Values of
representation yang terdiri dari tiga komponen yaitu internal, external dan social
values.
0 komentar :
Posting Komentar